Senin, 02 Agustus 2010

IP address,Subnet

Internet Protocol

IP adalah standard protokol dengan nomer STD 5. Standar ini juga termasuk untuk ICMP,

dan IGMP. Spesifikasi untuk IP dapat dilihat di RFC 791, 950, 919, dan 992 dengan update

pada RFC 2474. IP juga termasuk dalam protokol internetworking.


Pengalamatan IP

Alamat IP merupakan representasi dari 32 bit bilangan unsigned biner. Ditampilkan dalam

bentuk desimal dengan titik. Contoh 10.252.102.23 merupakan contoh valid dari IP.

Alamat IP (IP Address)

Pengalamatan IP dapat di lihat di RFC 1166 - Internet Number. Untuk mengidentifikasi

suatu host pada internet, maka tiap host diberi IP address, atau internet address. Apabila host

tersebut tersambung dengan lebih dari 1 jaringan maka disebut multi-homed dimana memiliki

1 IP address untuk masing-masing interface. IP Address terdiri dari :

IP Address =

Nomer network diatur oleh suatu badan yaitu Regional Internet Registries (RIR), yaitu :

American Registry for Internet Number (ARIN), bertanggung jawab untuk daerah

Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia, dan bagian sahara dari Afrika

Reseaux IP Europeens (RIPE), bertanggung jawab untuk daerah Eropa, Timur

Tengah dan bagian Afrika

Asia Pasific Network Information Center (APNIC), bertanggung jawab untuk daerah

Asia Pasific.

IP address merupakan 32 bit bilangan biner dimana bisa dituliskan dengan bilangan desimal

dengan dibagi menjadi 4 kolom dan dipisahkan dengan titik.

Bilangan biner dari IP address 128.2.7.9 adalah :

10000000 00000010 00000111 00001001

Penggunaan IP address adalah unik, artinya tidak diperbolehkan menggunakan IP address

yang sama dalam satu jaringan.

Pembagian Kelas Alamat IP (Class-based IP address)

Bit pertama dari alamat IP memberikan spesifikasi terhadap sisa alamat dari IP. Selain itu

juga dapat memisahkan suatu alamat IP dari jaringan. Network. Alamat Network (network

address) biasa disebut juga sebagai netID, sedangkan untuk alamat host (host address) biasa

disebut juga sebagai hostID.

Ada 5 kelas pembagian IP address yaitu :


Kelas A : Menggunakan 7 bit alamat network dan 24 bit untuk alamat host. Dengan

ini memungkinkan adanya 2 -2 (126) jaringan dengan 2 -2 (16777214) host, atau

lebih dari 2 juta alamat.

Kelas B : Menggunakan 14 bit alamat network dan 16 bit untuk alamat host. Dengan

ini memungkinkan adanya 2 -2 (16382) jaringan dengan 2 -2 (65534) host, atau

sekitar 1 juga alamat.

Kelas C : Menggunakan 21 bit alamat network dan 8 bit untuk alamat host. Dengan

ini memungkin adanya 2 -2 (2097150) jaringan dengan 2 -2 (254) host, atau sekitar

setengah juta alamat.

Kelas D : Alamat ini digunakan untuk multicast

Kelas E : Digunakan untuk selanjutnya.


Kelas A digunakan untuk jaringan yang memiliki jumlah host yang sangat banyak.

Sedangkan kelas C digunakan untuk jaringan kecil dengan jumlah host tidak sampai 254.

sedangkan untuk jaringan dengan jumlah host lebih dari 254 harus menggunakan kelas B.

Alamat IP yang perlu di perhatikan :

Alamat dengan semua bit = 0, digunakan untuk alamat jaringan (network address).

Contoh 192.168.1.0

Alamat dengan semua bit = 1, digunakan untuk alamat broadcast (broadcast address).

Contoh 192.168.1.255

Alamat loopback, alamat dengan IP 127.0.0.0 digunakan sebagai alamat loopback

dari sistem lokal.


IP Subnet

Perkembangan internet yang semakin pesat, menyebabkan penggunaan IP semakin banyak,

dan jumlah IP yang tersedia semakin lama semakin habis. Selain itu untuk pengaturan

jaringan juga semakin besar karena jaringannya yang semakin besar. Untuk itu perlu

dilakukan "pengecilan" jaringan yaitu dengan cara membuat subnet (subneting).

Sehingga bentuk dasar dari IP berubah dengan pertambahan subnetwork atau nomer subnet,

menjadi

Jaringan bisa dibagi menjadi beberapa jaringan kecil dengan membagi IP address dengan

pembaginya yang disebut sebagai subnetmask atau biasa disebut netmask. Netmask memiliki

format sama seperti IP address.

Contoh penggunaan subnetmask :

Dengan menggunakan subnetmask 255.255.255.0, artinya jaringan kita mempunyai

8

2 -2 (254) jumlah host.

Dengan menggunakan subnetmask 255.255.255.240, artinya pada kolom terakhir

pada subnet tersebut 240 bila dirubah menjadi biner menjadi 11110000. Bit 0

4

menandakan jumlah host kita, yaitu 2 -2 (14) host.


4.2.1. Tipe dari subneting

Ada 2 tipe subneting yaitu static subneting dan variable length subneting.

4.2.1.1. Static subneting

Subneting yang digunakan hanya memperhatikan dari kelas dari IP address. Contoh untuk

jaringan kelas C yang hanya memiliki 4 host digunakan subneting 255.255.255.0. Dalam hal

penggunaan ini akan memudahkan karena apabila ada penambahan host tidak perlu lagi

merubah subnetmask, tetapi akan melakukan pemborosan sebanyak 250 alamat IP.

4.2.1.2. Variable Length Subneting Mask (VLSM)

Subneting yang digunakan berdasarkan jumlah host. Sehingga akan semakin banyak jaringan

yang bisa dipisahkan.

4.2.1.3. Gabungan antara static subneting dan variable length subneting

Penggunaan subneting biasanya menggunakan static subneting. Tetapi karena suatu

keperluan sebagian kecil jaringan tersebut menggunakan variable length subneting. Sehingga

diperlukan router untuk menggabungkan kedua jaringan tersebut.

4.2.2. Cara perhitungan subnet

4.2.2.1. Menggunakan static subneting

Suatu jaringan menggunakan kelas A, menggunakan IP 10.252.102.23.

00001010 11111100 01100110 00010111

10 252 102 23

Alamat 32 bit

Alamat desimal



Artinya 10 sebagai alamat network dan 252.102.23 sebagai alamat host.

Kemudian administrator menentukan bahwa bit 8 sampe dengan bit ke 24 merupakan alamat

subnet. Artinya menggunakan subnetmask 255.255.255.0 (11111111 11111111 11111111

16

00000000 dalam notasi bit). Dengan aturan bit 0 dan 1 maka jaringan tersebut memiliki 2 -2


(65534) subnet dengan masing-masing subnet memiliki jumlah host maksimum sebanyak 2 8-

2 (254).




Rabu, 21 Juli 2010

Kabel koaksial, Kabel UTP, Kabel STP, Optical media (media optik), dan Wireless Media

Transmisi yang umumnya sering digunakan adalah Copper media (media tembaga)seperti kabel koaksial, kabel UTP, kabel STP, kemudian Optical media (media optik), dan Wireless media. Masing-masing media transmisi tentunya memiliki kelebihan serta kekurangan.
Kelebihan dan kekurangan dari tiap-tiap media transmisi : 1. Kabel Koaksial Berikut ini adalah kelebihan serta kekurangan dari penggunaan kabel koaksial :
Kelebihan :
a.murah
b.jarak jangkauannya cukup jauh.
c.Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal
telepon
d.Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan system lain.
Kekurangan :
a.susah pada saat instalasi
b.mempunyai redaman yang relative besar, sehingga untuk hubungan jauh harus dipasang repeater-repeater
c.jika kabel dipasang di atas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan
2.Kabel STP
Kelebihan dan kekurangan dari kabel STP
(Shielded Twisted Pair) antara lain :
Kelebihan :
a.lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dalam maupun dari luar
b.Memiliki perlindungan dan antisipasi tekukan kabel

Kekurangan :
a.mahal
b.attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi
c.pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat engkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”
d.susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding)
e.jarak jangkauannya hanya 100m
3. Kabel UTP
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) juga memiliki kelebihan serta kekurangan
antara lain :
Kelebihan :
a.Murah
b.mudah diinstalasi
c.ukurannya kecil
Kekurangan :
a.rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik
b.jarak jangkauannya hanya 100m
4.Fiber Optic
Di bawah ini merupakan kelebihan serta kekurangan dari fiber optic :
Kelebihan :
a. kemampuannya yang baik dalam mengantarkan data dengan kapasitas yang lebih besar dalam jarak transmisi yang cukup jauh
b. kecepatan transmisi yang tinggi hingga mencapai ukuran gigabits, serta tingkat
kemungkinan hilangnya data yang sangat rendah.
c. tingkat keamanan fiber optic yang tinggi, aman dari pengaruh interferensi sinyal radio, motor, maupun kabel-kabel yang berada di sekitarnya, membuat fiber optic lebih banyak digunakan dalam infrastruktur perbankan atau perusahaan yang
membutuhkan jaringan dengan tingkat keamanan yang tinggi.
d. aman digunakan dalam lingkungan yang mudah terbakar dan panas.
e. fiber optic juga jauh lebih kecil dibandingkan dengan kabel tembaga, sehingga lebih menghemat tempat dalam ruangan network data center di mana pun
Kekurangan :
a. harganya yang cukup mahal jika dibandingkan dengan teknologi kabel tembaga. Hal ini dikarenakan fiber optic dapat mengantarkan data dengan kapasitas yang lebih besar dan jarak transmisi yang lebih jauh
b. Kekurangan lainnya adalah cukup besarnya investasi yang diperlukan untuk pengadaan sumber daya manusia yang andal, karena tingkat kesulitan implementasi dan deployment fiber optic yang cukup tinggi.
5. Wireless
Dalam wireless sendiripun tentunya memiliki kelebihan serta kekurangan. Adapun kelebihan serta kekurangannya adalah sebagai berikut : Kelebihan :
a. Dapat dipergunakan untuk komunikasi data dengan jarak yang jauh sekali.
Tergantung LOS (Line of Sight) dan kemampuan perangkat wireless dalam
memancarkan gelombang.
b. Sangat baik digunakan pada gedung yang sangat sulit menginstall kabel
Kekurangan :
a. Sulit diperoleh karena spectrum frekuensi terbatas
b. Biaya instalasi, operasional dan pemeliharaan sangat mahal

Tugas IP Config

Labor :
IP ADDRESS : 192.168.191.14
SUBNET MASK : 255.255.255.0
DEFAULT GATEWAY : 192.168.191.1

Kurao Siteba :
IP ADDRESS : 192.168.1.8
SUBNET MASK : 255.255.255.0
DEFAULT GATEWAY : 192.168.1.1

Tarusan - Pesisir Selatan :
IP ADDRESS : 192.168.1.11
SUBNET MASK : 255.255.255.0
DEFAULT GATEWAY : 192.168.1.1

Sejarah Perkembangan Jaringan Transmisi

Media Transmisi
Dalam abad-abad terakhir ini sejumlah penemuan telah memungkinkan untuk dibangunnya hubungan telekomunikasi dengan kapasitas yang selalu bertambah. Saluran telegrap permulaan merambat-kan sinyal yang kecepatannya sampai dengan 30 kata per menit atau sekitar 15 bit per detik. Beberapa kabel serat optik yang dipasang saat ini dalam jaringan trunk jarak jauh mempunyai kapasitas untuk membawa sinyal sampai dengan 2,4 Gbps. Kapasitas teoritis serat kaca setebal rambut ini adalah sedemikian sehingga hanya dengan menggunakan tiga serat, kapasitasnya sudah mencukupi untuk separuh pelanggan telepon di AS bercakap-cakap dengan separuh pelanggan lainnya pada saat yang sama.
Banyak sekali kabel serat optik dipasang saat ini, terutama pada jaringan jarak jauh dan antar kantor. Setelah sepuluh tahun mendatang kabel serat optik akan secara progresif dipasang sebagai loop lokal di beberapa wilayah. Na-mun pada saat yang sama sejumlah besar media transmisi yang beragam akan terus digunakan. Ini akan memerlukan waktu tertentu sebelum semua kabel koak-sial dan sistem kawat tembaga digantikan dengan serat optik itu. Kita membahas

SEJARAH
Kemampuan untuk mengkombinasikan beberapa channel menjadi satu sambun-gan fisik mulai beroperasi pada tahun 1847 dengan skema yang dibuat oleh Baudot yang memungkinkan enam pengguna bertransmisi secara keroyokan melalui sebuah saluran telegrap — suatu kemajuan dramatis yang mempertinggi kecepatan menjadi sekitar 90 bps.

Pada tahun 1876 Alexander Graham Bell mengucapkan kalimatnya untuk per-tama kalinya melalui hasil penemuannya, yaitu, telepon. Tahun-tahun berikutnya dibangunlah saluran telepon, papan sentral dan kemudian pertukaran otomatis.
"Loading" yang dibahas pada Bab diaplikasikan ke saluran telepon pada tahun 1899. Sebelumnya saluran komersial terpanjang membentang dari New York ke Chicago. Mulai tahun 1911 percakapan dari New York sampai Denver menjadi terwujud, yang mana jarak sejauh itu saat ini merupakan suatu pencapaian yang menakjubkan mengingat pada saat itu penguat (amplifier) belumlah ditemukan.
Pada tahun 1913, terjadi suatu kemajuan besar saat repeater tabung hampa udara mulai digunakan. Pelayanan dari pantai bagian barat ke pantai bagian ti-mur Amerika Serikat dengan menggunakan tube semacam itu mulai beroperasi pada tahun 1915.

Kemajuan elektronik berlanjut dengan cepat, dan pada tahun 1918 sistem carrier (pembawa) untuk pertama kalinya digunakan sehingga memungkinkan dua channel suara dikirimkan melalui pasangan kawat tung-gal. Jumlah channel suara yang dapat dikirimkan melalui kabel tunggal segera meningkat seiring dengan perjalanan tahun. kabel koaksial menggantikan ka¬bel sepasang kawat untuk sambungan berkapasitas tinggi, dan kini kabel ini membawa ribuan channel telepon.

Pada tahun 1897 Marconi mendirikan Wireless Telegraph and Signal Com¬pany. Pada tahun 1899 dia berhasil mengirimkan pesan radio menyeberangi Selat Inggris dan pada tahun 1901 menyeberangi Samudra Atlantik. Lodge mengem-bangkan sarana tuning radio. Telegraf radio berkembang cepat.

Pada tahun 1902 Fessenden mengembangkan suatu sistem untuk memodulasi frekuensi radio melalui suara manusia, tetapi telepon radio pada skala komersial masih menunggu kedatangan penguat dan modulator yang menggunakan tabung hampa udara. Stasiun radio komersial pertama didirikan pada tahun 1920 untuk menghubungkan dua jaringan telepon darat antara Pulau Santa Catalina di Lepas pantai California dengan daratan Amerika. Mulai tahun 1927 telepon di Eropa dan Amerika Serikat dihubungkan secara komersial.

Hubungan radio gelombang mikro (microwave) didirikan setelah perang du-nia dan kini telah menjadi tokoh utama pada sistem telepon. Tower-tower, baik besar dan kecil, dengan sejumlah antena gelombang mikro tersebar di kota-kota besar dan di seluruh penjuru negeri. Mata rantai antena gelombang mikro yang kini hampir semuanya digital dapat membawa sekitar 13.000 channel.

Dekade 1960-an memperkenalkan satelit, laser, dan waveguide berkecepatan tinggi. Sejak itulah serat optik menggantikan waveguide untuk trunk-trunk jarak jauh. Kapasitas saluran komunikasi jarak jauh meningkat dengan cepatnya. Ka-rena jumlah rangkaian yang dibawa oleh suatu saluran meningkat, maka biaya per rangkaian pun menurun. Sekarang tersedia sistem serat optik yang dapat mem¬bawa lebih dari satu juta rangkaian suara (melalui banyak serat dalam satu kabel).

Pada bab ini kita membahas berbagai tipe media transmisi fisik yang sedang digunakan. Pada bab-bab berikutnya kita menjabarkan secara lebih rinci menge-nai cara penggunaan tipe-tipe tersebut untuk semua pola kerja sinyal digital, yang meliputi suara, data, video, dan televisi.

FREKUENSI

Media telekomunikasi dapat digolongkan menurut frekuensi sinyal yang dikirim-kan melalui media itu. Sebagai contoh, saluran gelombang mikro (microwave) beroperasi pada frekuensi sangat tinggi (VHF, very high frequency), kabel koak-sial pada tingkat frekuensi yang lebih rendah, dan sepasang kawat beroperasi pada tingkat frekuensi yang lebih rendah lagi. Kita semua tidak asing dengan frekuensi radio domestik.
Studio pemancar FM berada pada gelombang antara 88 sampai dengan 108 MHz. Studio AM berpancar pada gelombang antara 500 sampai de¬ngan 1600 Hz. Frekuensi ini bersama-sama dengan frekuensi operasi media-me¬dia lainnya ditunjukkan pada Gambar 11.1. Ini adalah sebagian kecil dari keselu-ruhan spektrum electromagnet.
Apa yang akan menjadi perhatian khusus kita bukanlah frekuensi operasi absolut tetapi jangkauan frekuensi yang dapat dikirimkan melalui fasilitas itu.pada umumnya, kuantitas data atau jumlah informasi yang dapat ditransmisikan adalah sebanding dengan bandwidth (lebar gelombang) atau jangkauan frekuensi yang dapat dikirimkan. Pada Gam¬bar 11.1, sebagai contoh, jangkauan frekuensi yang ditunjukkan untuk radio gelom¬bang mikro (microwave) adalah jauh lebih besar daripada yang untuk pemancar FM. Yang pertama membentang dari sekitar 2000 sampai 12.000 MHz,

102 c 103 Frequency
Cycles per Second
(Hertz) 104 10s 10s 107 108 109 1010 10n
Band Designations: Very Low Frequency Low Frequency Medium Frequency High Frequency Very High Frequency Super High Frequency Ultra High Frequency
Band Number: 4 5 6 7 8 9 10 11
Metric Subdivision: Myriametric Waves Kilometric Waves Hectometric Waves Decametric Waves Metric Waves Decimetric Waves Centimetric Waves Millimetric Waves

Spektrum frekuensi frekuensi yang digunakan dalam telekomunikasi - sebagian kecil dari keseluruhan spektrum elektromagnet yang ditunjukkan pada Gambar 1.2. Catatan: Alokasi frekuensi radio untuk penggunaan yang berbeda adalah jauh lebih rumit daripada yang ada di diagram ini, yang sudah disederhanakan untuk menunjukkan kategori utama yang dibahas pada buku ini. Jangkauannya 10.000 MHz. Sedangkan yang kedua membentang antara 80 sam-pai 150 MHz, berjangkauan sekitar 70 MHz. Umumnya pasangan kawat (wire pairs) mentransmisikan frekuensi antara 200 sampai dengan 300 kHz. Dengan demikian, melalui gelombang mikro, seseorang dapat mentransmisikan jauh lebih banyak informasi daripada melalui frekuensi Pemancar FM dan jauh lebih banyak lagi bila dibandingkan dengan melalui wire pair.

MEDIA TRANSMISI NON-OPTIK

Sepasang Kawat-Telanjang (Open-wire pair)
Pada awal mula hampir semua sambungan telepon dibuat dari sarana sepasang kawat yang direritangkan di antara tiang-tiang telepon. Berpasang-pasang kawat yang diperlihatkan pada Gambar 11.2 direntangkan dari isolator pada persilangan tiang-tiang. Kawatnya terbuat dari tembaga, atau baja yang dilapisi tembaga — baja untuk kekuatannya, tembaga untuk konduktivitasnya. Pada frekuensi diatas 1000 Hz, sebagian besar arus mengalir di bagian "kulit luar" kawat, yaitu di lapisan tembaga. Kawat dalam setiap pasangan ini berdiameter sekitar 0,128 inci dan jaraknya sekitar 8 sampai 12 inci.

Sepasang kawat ini dapat merambatkan percakapan telepon jarak jauh tanpa memerlukan penguatan. Dengan kawat semacam itulah, sebagai contoh, orang New York dapat berbicara dengan orang Denver sebelum penguat yang terbuat dari tabung hampa udara diketemukan. Kini seringkali diperlukan untuk mengi-rimkan beberapa channel suara bersama-sama melalui sepasang kawat yang sama. Ini memerlukan frekuensi lebih tinggi, dan pada frekuensi yang lebih tinggi penurunan (attenution) akan lebih besar. Oleh karena itu dipasang lebih banyak penguat (amplifier) dalam jalur itu.
Wire pair (sepasang kawat) ini rentan terhadap crosstalk (kebocoran percaka¬pan). Kopling induktif atau elektromagnet akan menghasilkan interferensi, dan percakapan pada salah satu pasangan akan sayup-sayup terdengar oleh pasangan kawat di dekatnya. Penambahan jarak pemisahan antar masing-masing pasangan dan pemutaran periodik dari kawat ini mengurangi interferensi ini sampai ke tingkat dapat diabaikan. Kondisi cuaca mempengaruhi hilangnya attenuasi (penu¬runan) pada jalur open-wire ini. Kebocoran terjadi pada isolator bila basah. Resis-tansi kawat meningkat sejalan dengan temperaturnya, dan kondisi basah dan lembab meningkatkan penurunannya.
Media Transmisi

Sebagaimana yang kita ketahui dari Bab 1, dalam abad-abad terakhir ini sejumlah penemuan telah memungkinkan untuk dibangunnya hubungan telekomunikasi dengan kapasitas yang selalu bertambah. Saluran telegrap permulaan merambat-kan sinyal yang kecepatannya sampai dengan 30 kata per menit atau sekitar 15 bit per detik. Beberapa kabel serat optik yang dipasang saat ini dalam jaringan trunk jarak jauh mempunyai kapasitas untuk membawa sinyal sampai dengan 2,4 Gbps. Kapasitas teoritis serat kaca setebal rambut ini adalah sedemikian sehingga hanya dengan menggunakan tiga serat, kapasitasnya sudah mencukupi untuk separuh pelanggan telepon di AS bercakap-cakap dengan separuh pelanggan lainnya pada saat yang sama.
Banyak sekali kabel serat optik dipasang saat ini, terutama pada jaringan jarak jauh dan antar kantor. Setelah sepuluh tahun mendatang kabel serat optik akan secara progresif dipasang sebagai loop lokal di beberapa wilayah. Na-mun pada saat yang sama sejumlah besar media transmisi yang beragam akan terus digunakan. Ini akan memerlukan waktu tertentu sebelum semua kabel koak-sial dan sistem kawat tembaga digantikan dengan serat optik itu. Kita membahas

SEJARAH
Kemampuan untuk mengkombinasikan beberapa channel menjadi satu sambun-gan fisik mulai beroperasi pada tahun 1847 dengan skema yang dibuat oleh Baudot yang memungkinkan enam pengguna bertransmisi secara keroyokan melalui sebuah saluran telegrap — suatu kemajuan dramatis yang mempertinggi kecepatan menjadi sekitar 90 bps.
Pada tahun 1876 Alexander Graham Bell mengucapkan kalimatnya untuk per-tama kalinya melalui hasil penemuannya, yaitu, telepon.

Tahun-tahun berikutnya dibangunlah saluran telepon, papan sentral dan kemudian pertukaran otomatis. "Loading" yang dibahas pada Bab diaplikasikan ke saluran telepon pada tahun 1899.

Sebelumnya saluran komersial terpanjang membentang dari New York ke Chicago. Mulai tahun 1911 percakapan dari New York sampai Denver menjadi terwujud, yang mana jarak sejauh itu saat ini merupakan suatu pencapaian yang menakjubkan mengingat pada saat itu penguat (amplifier) belumlah ditemukan.

Pada tahun 1913, terjadi suatu kemajuan besar saat repeater tabung hampa udara mulai digunakan. Pelayanan dari pantai bagian barat ke pantai bagian ti-mur Amerika Serikat dengan menggunakan tube semacam itu mulai beroperasi pada tahun 1915.

Kemajuan elektronik berlanjut dengan cepat, dan pada tahun 1918 sistem carrier (pembawa) untuk pertama kalinya digunakan sehingga memungkinkan dua channel suara dikirimkan melalui pasangan kawat tung-gal. Jumlah channel suara yang dapat dikirimkan melalui kabel tunggal segera meningkat seiring dengan perjalanan tahun.

Kabel koaksial menggantikan kabel sepasang kawat untuk sambungan berkapasitas tinggi, dan kini kabel ini membawa ribuan channel telepon.
Pada tahun 1897 Marconi mendirikan Wireless Telegraph and Signal Com¬pany. Pada tahun 1899 dia berhasil mengirimkan pesan radio menyeberangi Selat Inggris dan pada tahun 1901 menyeberangi Samudra Atlantik. Lodge mengem-bangkan sarana tuning radio. Telegraf radio berkembang cepat.

Pada tahun 1902 Fessenden mengembangkan suatu sistem untuk memodulasi frekuensi radio melalui suara manusia, tetapi telepon radio pada skala komersial masih menunggu kedatangan penguat dan modulator yang menggunakan tabung hampa udara. Stasiun radio komersial pertama didirikan pada tahun 1920 untuk menghubungkan dua jaringan telepon darat antara Pulau Santa Catalina di Lepas pantai California dengan daratan Amerika. Mulai tahun 1927 telepon di Eropa dan Amerika Serikat dihubungkan secara komersial.

Hubungan radio gelombang mikro (microwave) didirikan setelah perang du-nia dan kini telah menjadi tokoh utama pada sistem telepon. Tower-tower, baik besar dan kecil, dengan sejumlah antena gelombang mikro tersebar di kota-kota besar dan di seluruh penjuru negeri. Mata rantai antena gelombang mikro yang kini hampir semuanya digital dapat membawa sekitar 13.000 channel.

Dekade 1960-an memperkenalkan satelit, laser, dan waveguide berkecepatan tinggi. Sejak itulah serat optik menggantikan waveguide untuk trunk-trunk jarak jauh. Kapasitas saluran komunikasi jarak jauh meningkat dengan cepatnya. Ka-rena jumlah rangkaian yang dibawa oleh suatu saluran meningkat, maka biaya per rangkaian pun menurun. Sekarang tersedia sistem serat optik yang dapat mem¬bawa lebih dari satu juta rangkaian suara (melalui banyak serat dalam satu kabel).

Pada bab ini kita membahas berbagai tipe media transmisi fisik yang sedang digunakan. Pada bab-bab berikutnya kita menjabarkan secara lebih rinci menge-nai cara penggunaan tipe-tipe tersebut untuk semua pola kerja sinyal digital, yang meliputi suara, data, video, dan televisi.

FREKUENSI

Media telekomunikasi dapat digolongkan menurut frekuensi sinyal yang dikirim-kan melalui media itu. Sebagai contoh, saluran gelombang mikro (microwave) beroperasi pada frekuensi sangat tinggi (VHF, very high frequency), kabel koak-sial pada tingkat frekuensi yang lebih rendah, dan sepasang kawat beroperasi pada tingkat frekuensi yang lebih rendah lagi. Kita semua tidak asing dengan frekuensi radio domestik. Studio pemancar FM berada pada gelombang antara 88 sampai dengan 108 MHz. Studio AM berpancar pada gelombang antara 500 sampai de¬ngan 1600 Hz. Frekuensi ini bersama-sama dengan frekuensi operasi media-me¬dia lainnya ditunjukkan pada Gambar 11.1. Ini adalah sebagian kecil dari keselu-ruhan spektrum electromagnet.
Apa yang akan menjadi perhatian khusus kita bukanlah frekuensi operasi absolut tetapi jangkauan frekuensi yang dapat dikirimkan melalui fasilitas itu.pada umumnya, kuantitas data atau jumlah informasi yang dapat ditransmisikan adalah sebanding dengan bandwidth (lebar gelombang) atau jangkauan frekuensi yang dapat dikirimkan. Pada Gam¬bar 11.1, sebagai contoh, jangkauan frekuensi yang ditunjukkan untuk radio gelom¬bang mikro (microwave) adalah jauh lebih besar daripada yang untuk pemancar FM. Yang pertama membentang dari sekitar 2000 sampai 12.000 MHz,

102 c 103 Frequency
Cycles per Second
(Hertz) 104 10s 10s 107 108 109 1010 10n
Band Designations: Very Low Frequency Low Frequency Medium Frequency High Frequency Very High Frequency Super High Frequency Ultra High Frequency
Band Number: 4 5 6 7 8 9 10 11
Metric Subdivision: Myriametric Waves Kilometric Waves Hectometric Waves Decametric Waves Metric Waves Decimetric Waves Centimetric Waves Millimetric Waves
Gambar 11.1
Spektrum frekuensi frekuensi yang digunakan dalam telekomunikasi - sebagian kecil dari keseluruhan spektrum elektromagnet yang ditunjukkan pada Gambar 1.2. Catatan: Alokasi frekuensi radio untuk penggunaan yang berbeda adalah jauh lebih rumit daripada yang ada di diagram ini, yang sudah disederhanakan untuk menunjukkan kategori utama yang dibahas pada buku ini. Jangkauannya 10.000 MHz. Sedangkan yang kedua membentang antara 80 sam-pai 150 MHz, berjangkauan sekitar 70 MHz. Umumnya pasangan kawat (wire pairs) mentransmisikan frekuensi antara 200 sampai dengan 300 kHz. Dengan demikian, melalui gelombang mikro, seseorang dapat mentransmisikan jauh lebih banyak informasi daripada melalui frekuensi Pemancar FM dan jauh lebih banyak lagi bila dibandingkan dengan melalui wire pair.
MEDIA TRANSMISI NON-OPTIK
1. Sepasang Kawat-Telanjang (Open-wire pair)
Pada awal mula hampir semua sambungan telepon dibuat dari sarana sepasang kawat yang direritangkan di antara tiang-tiang telepon. Berpasang-pasang kawat yang diperlihatkan pada Gambar 11.2 direntangkan dari isolator pada persilangan tiang-tiang. Kawatnya terbuat dari tembaga, atau baja yang dilapisi tembaga — baja untuk kekuatannya, tembaga untuk konduktivitasnya. Pada frekuensi diatas 1000 Hz, sebagian besar arus mengalir di bagian "kulit luar" kawat, yaitu di lapisan tembaga. Kawat dalam setiap pasangan ini berdiameter sekitar 0,128 inci dan jaraknya sekitar 8 sampai 12 inci.
Sepasang kawat ini dapat merambatkan percakapan telepon jarak jauh tanpa memerlukan penguatan. Dengan kawat semacam itulah, sebagai contoh, orang New York dapat berbicara dengan orang Denver sebelum penguat yang terbuat dari tabung hampa udara diketemukan. Kini seringkali diperlukan untuk mengi-rimkan beberapa channel suara bersama-sama melalui sepasang kawat yang sama. Ini memerlukan frekuensi lebih tinggi, dan pada frekuensi yang lebih tinggi penurunan (attenution) akan lebih besar. Oleh karena itu dipasang lebih banyak penguat (amplifier) dalam jalur itu.
Wire pair (sepasang kawat) ini rentan terhadap crosstalk (kebocoran percaka¬pan). Kopling induktif atau elektromagnet akan menghasilkan interferensi, dan percakapan pada salah satu pasangan akan sayup-sayup terdengar oleh pasangan kawat di dekatnya. Penambahan jarak pemisahan antar masing-masing pasangan dan pemutaran periodik dari kawat ini mengurangi interferensi ini sampai ke tingkat dapat diabaikan. Kondisi cuaca mempengaruhi hilangnya attenuasi (penu¬runan) pada jalur open-wire ini. Kebocoran terjadi pada isolator bila basah. Resis-tansi kawat meningkat sejalan dengan temperaturnya, dan kondisi basah dan lembab meningkatkan penurunannya.

Selasa, 20 Juli 2010

Pengenalan Fiber Optic

Optical Media

Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter^ receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser.
Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.

Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat.

Sedang plastic optical'fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah.

Fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya
Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre.

optic (serat optic).Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah)

Fiber Optik
Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber,satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).

Konektor Fibre Optic
• ST Konektor biasanya dipakai untuk yang singlemode
• SC konektor biasanya dipakai untuk yang multimode
DASAR KOMUNIKASI DATA

Data : sesuatu yang bisa diolah menjadi
informasi
Data analog - mempunyai nilai kontinyu untuk interval tertentu
Contoh : data suara, gambar, dan sensor
Data digital - mempunyai nilai diskrit
Contoh: data biner (komputer), teks(ASCII).

Media Transmisi
Twisted pair:
pasangan kabel tembaga (tebal 1 mm)
kabel sengaja di-twisted untuk mengurangi interferensi

digunakan oleh transmisi analog dan dijital
maksimum arus data (rate) 4 Mbps
membutuhkan repeater (setiap 2 atau 3 km) untuk dijital
membutuhkan amplifier (setiap 5 atau 6 km) untuk analog

Catatan Topologi jaringan dan NOS (Network Operating System)

Pendahuluan

Perkembangan dunia komputer akhir-akhir ini sudah kian pesat. Komputer yang dulunya berukuran besar, maka sekarang ukurannya secara fisik sudah semakin kecil, tetapi mempunyai kinerja yang sangat tinggi. Hal ini sangat dimungkinkan oleh karena semakin maju teknologi fabrikasi Integrated Circuit (IC), sehingga rangkaian komputer yang tadinya berukuran besar dapat dibuat menjadi berukuran kecil dan sangat kompak.

Tahun demi tahun orang mulai menggunakan komputer yang saat ini dikenal dengan Personal Computer (PC). Asal mulanya Personal Computer digunakan oleh masing-masing orang dan berdiri sendiri (stand alone). Komputer-komputer tersebut tidak terhubung satu sama lainnya. Namun orang kemudian berpikir bahwa pengolahan data yang bersifat stand alone tersebut di rasa sangat lambat dan tidak efisien. Untuk PC stand alone, program aplikasi harus dimuat ke masing-masing PC, dan prosesnya harus berpindah-pindah PC.

Kemudian timbul gagasan untuk menggabungkan beberapa PC tersebut ke dalam suatu sistem jaringan, yang mana masing-masing PC dapat mengakses data dari user yang lain di PC yang lain pula tanpa harus berjalan ke ruangan lain. Dari gagasan tersebut timbul suatu konsep jaringan yang di kenal dengan Local Area Network (LAN), yang ide dasarnya adalah pemakaian sumber daya secara bersama-sama (resource sharing).
Tujuan utama dibentuknya suatu jaringan komputer adalah pemakaian sumber daya secara bersama-sama (resource sharing) dan pemakaian data / informasi secara bersama-sama (information sharing). Sebagai contoh penggunaan bersama Printer, CDROM-Drive, Hard Disk dan peralatan lainnya.
Saat ini teknologi jaringan komputer berkembang dengan pesat sehingga memberikan keuntungan yang sangat besar bagi pemakainya. Jaringan menyediakan alat yang efektif untuk berkomunikasi seperti penggunaan E-Mail.
Ditinjau dari model pengolahan data dalam jaringan, maka jaringan komputer dapat dibagi dalam 3 model :
Centralized Computing
Pegolahan data dilakukan secara terpusat pada sebuah komputer yang disebut Host, misalnya pada mainframe.
Distributed Computing Pengolahan data dilakukan secara terdistribusi.
Collaborative Computing
Merupakan gabungan dari model Centralized dan distributed Computing.
Berdasarkan luas daerah atau wilayah yang dapat dijangkau, maka jaringan komputer dapat di golongkan ke dalam 3 jenis, yaitu :

1. Local Area Network (LAN)
Jarak jangkauannya sampai 10 km.Biasanya merupakan jaringan komputer untuk satu antar yang digunakan untuk koordinasi antar bagiannya yang bersifat lokal.

2. Metropolitan Area Network (MAN)
Jarak jangkauannya antara 10 - 50 km.Biasanya merupakan jaringan komputer antar perusahaan ataupun antar pabrik dalam satu wilayah kota.

3. Wide Area Network (WAN)
Jarak jangkauannya lebih dari 50 km.Jaringan ini memiliki jangkauan yang sangat jauh, sehingga dapat mencapai seluruh bagian dunia.

Berdasarkan metode pengorganisasiannya, jaringan komputer dibagi dalam 3 model pengorganisasian :

Peer to peer
Model Jaringan ini tidak memiliki server khusus. Masing-masing komputer membiarkan resources yang ada padanya untuk dapat digunakan oleh komputer lain. Komputer-komputer tersebut diorganisasikan ke dalam sebuah Workgroup.

Client-Server
Jaringan ini menggunakan sebuah server yang bertugas untuk melayani sejumlah client.
Hybrid Jaringan ini merupakan gabungan dari model peer to peer dan model client-server.

1. Topologi Jaringan
Yang dimaksud dengan Topologi adalah bentuk hubungan dari suatu jaringan (map of network). Topologi jika ditinjau dari segi keberadaannya dapat diklasifikasikan ke dalam 2 jenis, yaitu :
■ Physical Topology. Menjelaskan hubungan perkabelan dan lokasi node atau workstation.
■ Logical Topology. Menjelaskan aliran message/data dari satu user ke user lainnya dalam jaringan.

Topologi Bus
Pada topologi bus, semua terminal terhubung ke jalur komunikasi. Informasi yang hendak dikirimkan melewati semua terminal pada jalur tersebut. Jika alamat terminal sesuai dengan alamat pada informasi yang dikirim, maka informasi tersebut akan diterima dan diproses. Jika tidak, informasi tersebut akan diabaikan terminal yang dilewatinya.



1.Topologi Star
Dalam topologi star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Terminal-terminal lain terhubung ke terminal pusat tersebut dan pengiriman data dari satu terminal ke terminal lainnya melalui terminal pusat.
Terminal pusat akan menyediakan jalur komunikasi khusus pada dua terminal yang akan berkomunikasi.

2.Topologi Ring
Jaringan dengan topologi ring terdiri dari terminal-terminal yang membentuk hubungan seperti cincin (ring). Bentuk topologi ring secara fisik sebenarnya adalah "Star" (Physical Topology), tetapi secara logic adalah "Ring" (Logical Topology). Setiap informasi yang diperoleh, diperiksa alamatnya oleh terminal yang dilewatinya. Jika bukan untuknya, informasi diputar lagi sampai menemukan alamat yang benar. Setiap terminalnya saling bergantungan, sehingga jika terjadi kerusakan pada satu terminal seluruh jaringan akan terganggu.

Komponen Dasar Jaringan Komputer
Setiap jaringan komputer terdiri atas beberapa komponen, yaitu :
• Komputer
• Network Interface Card (NIC) pada setiap komputer, yaitu alat yang memberikan kemampuan kepada komputer untuk berkomunikasi (mengirim dan menerima data) dengan komputer lain di dalam satu jaringan.
• Media komunikasi atau media transmisi data. Media transmisi adalah media yang berfungsi untuk menyalurkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam Jaringan Komputer, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik, elektromagnetik, dan cahaya dapat digunakan sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman maupun penerimaan data. Media transmisi ini dapat berupa kabel, maupun radio frequency. Pemilihan jenis media transmisi yang akan digunakan bergantung pada kebutuhan dari jaringan yang akan dibangun. Jenis media transmisi adalah sebagai berikut :
1.Kabel Coaxial
Kabel Coaxial terbuat dari tembaga yang dikelilingi oleh anyaman tembaga halus dan diantara keduanya terdapat isolator. Kabel ini dapat digunakan untuk pengiriman suara, teks, dan gambar, serta dapat digunakan juga sebagai tulang punggung jaringan (backbone).
2.Kabel Twisted Pair
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel telepon, paling mudah digunakan, dan harganya paling murah. Namun interferensi listrik pada kabel jenis ini memungkinkan adanya kesalahan pada pengiriman data kecepatan tinggi. Kabel yang demikian disebut dengan Unshielded Twisted Pair (UTP) cable. Hal tersebut kemudian dapat ditanggulangi dengan penggunaan Shielded.

Twisted Pair (STP) cable. Perbedaan diantara keduanya adalah ada tidaknya lapisan pelindung interferensi. Hal lain yang mempengaruhi besar kecilnya derau ataupun interferensi adalah jumlah anyaman (twisting) dari kabel tersebut.
3. Kabel Serat Optik
Media ini merupakan media terbaik untuk LAN. Harganya jauh lebih mahal dari kedua jenis kabel di atas dan penggunaannya juga jauh lebih sulit. Kabel Serat Optik memiliki jangkauan kerja lebih luas, jangkauan frekuensi lebih tinggi, lebih ringan, berukuran kecil, tidak ada radiasi elektrik, kebal terhadap derau, dan isolasi ground yang baik.
Dalam pentransmisian data menggunakan kabel jenis ini diperlukan alat tambahan, yaitu Light Emitting Diode (LED) atau Injection dan Light Detector (yang biasanya berupa Positive Intrinsic Negative (PIN) diode ataupun Avalanche Photodiode (AVD).



4. Gelombang Mikro (Microwave)
Gelombang mikro dapat digunakan untuk mengirim data pada jarak yang jauh. Penggunanya harus mengikuti aturan penggunaan frekuensi radio.

5. Sinar Infra Merah (Infra Red)
Media ini mirip gelombang mikro, tetapi kecepatan pengiriman datanya tidak terlalu tinggi dan mudah terpengaruh oleh derau dari keadaan disekelilingnya.
• Network Operating System (NOS) atau perangkat lunak jaringan, yaitu software yang berfungsi untuk mengatur akses data antar pemakai komputer dalam jaringan. Saat ini NOS yang banyak digunakan adalah Microsoft Windows 95, Windows NT, Novell
Netware, AppleShare, dan lain-lain.



1.Protokol
Protokol adalah sejumlah aturan dan prosedur yang hams diikuti agar dapat berkomunikasi dalam suatu jaringan. Contoh :
■ IPX/SPX, adalah protokol yang digunakan pada Novell Netware.
■ AppleTalk, adalah protokol yang digunakan pada Apple.
■ TCP/IP, adalah protokol yang digunakan pada internet.
1.Transmisi
Komunikasi antar jaringan akan melibatkan salah satu teknologi berikut ini:
■ Analog Menggunakan saluran telepon, dengan teknik sinyal suara
(MODEM).
Contoh : Dial-up Line, Leased Line
■ Digital
Menggunakan saluran telepon digital, dengan teknik digital. Contoh : ISDN
■ Packet Switching
Menggunakan berbagai jenis saluran antara pengirim dan penerima dalam transmisi data. Contoh : Frame Relay, X.25

Senin, 19 Juli 2010

catatan Tambahan JarKom

Bab 1. Pendahuluan

Latar Belakang
Sesudah mengetahui dan bisa menentukan topologi yang cocok untuk jaringan yang akan dibangun tentunya pasti kita perlu mengetahui peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam membangun suatu jaringan komputer. Salah satunya adalah media transmisi, karena media transmisi merupakan hal yang penting. Pemilihan media transmisi yang tepat akan sangat berpengaruh dalam membentuk suatu jaringan di suatu tempat.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari artikel media transmisi ini adalah :
1. Media transmisi apa saja yang selama ini banyak digunakan ?
2. Apa saja kelebihan serta kekurangan dari tiap-tiap media transmisi ?
Tujuan
Tujuan yang bisa didapat dari penulisan artikel ini adalah :
1. Untuk mengetahui media transmisi apa saja yang selama ini banyak digunakan
2. Untuk mengetahui kelebihan serta kekurangan dan penggunaan dari tiap-tiap media transmisi.

Manfaat
Manfaat yang bisa dihasilkan dari penulisan artikel ini adalah :
1. Agar mengetahui media transmisi apa saja yang sering digunakan.
2. Agar mengetahui kelebihan, kekurangan, serta penggunaan dari masing-masing media transmisi



Bab 2. Teori Penunjang
Media Transmisi

Media transmisi adalah media yang dapat mentransmisikan data. Data-data pada jaringan dapat ditransmisikan melalui 3 media :
a. Copper media (media tembaga)
b. Optical Media (media optik)
c. Wireless Media (media tanpa kabel)
Copper Media
Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :
1. Koaksial
2. STP
3. UTP
Jenis-Jenis Kabel Transmisi
1. Kabel Koaksial
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar .Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ).
Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor.
Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah murah dan jarak jangkauannya cukup jauh. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan

Gambar 1. Kabel Koaksial
2. Twisted Pair
Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :
• Unshielded Twisted Pair (UTP)
• Shielded Twisted Pair (STP) Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dipilin (twisted pair), instalasinya mudah, harganya relatif murah dan cukup handal.
a. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m


Gambar 2. Kabel STP